Doa sehari-hari mustajab ada di waktu istijabah sebagai karunia Allah Swt

Bismillah segala sesuatu yang dimulai dengan kata ini, Allah Swt dengan penuh Kasih Sayang-Nya akan menambah kebaikan dan berkah-Nya bagi yang mengamalkan dengan baik lagi benar. Doa sehari-hari itu penting dengan memperhatikan beberapa hal diantaranya tempat dan waktu berdo’a. Sebagai hamba Allah yang berusaha memahami dengan baik lagi benar selalu  Doa sehari-hari Islam dalam sholat juga memperhatikan  Bacaan do’a sehari hari Islam dalam waktu dan tempat mustajab selain itu kami yang bodoh ini mengajak diri sendiri dan saudara-saudara sekalian untuk tambah mengenal akan waktu-waktu istijabah dari Syaikh Imam Ghozali.

Dalam berdoa dan bermunajad hendaklah kita melakukan dengan penuh iklash karena ta’at kepada Allah dan janganlah putus asa, demikian dalam kita Hikam.

Adapun Syaikh Imam Ghozali menerangkan di dalam kitab “IHYA ULUMUDDIN” bahwa waktu-waktu istijabah itu banyak sekali.

Diantaranya :

1. pada saat-saat sepertiga yang akhir dari waktu malam.
2. pada saat-saat diantara adzan dan iqomah.
3. sesudah sholat fardhu lima waktu.
4. ketika malam dan hari jum’ah.
5. ketika hari Arofah (9 Dzulhijah).
6. ketika melakukan berpuasa.
7. ketika sujud.
8. ketika bulan ramadhan.

Awal tempat Ibadah di dunia ini, Di sin semua terbuka, Rakib Atid ada selalu.

Adapun diantara syarat-syaratnya ialah:

1. Menghadap kiblat (Ka’bah).
2. mengangkat kedua belah tangannya, dan menyapukannya ke muka setelah selesai berdo’a.
3. dengan suara yang rendah, sekira terdengar oleh dirinya sendiri (janganlah menyaringkan suara).
4. merendahkan diri (depe-depe) penuh rintihan.
5. janganlah menengadahkan ke langit.
6. berkeyakinan bahwa do’anya dikabulkan oleh Allah Swt.
7. dimulai mengucapkan pui kepada Allah, dan membaca shalawat atas Rasulullah.
8. diakhiri dengan ucapan shalawat serta salam kepada nabi dan ahli bait dan para sahabat.
9. hendaknya diulangi sampai tiga kali.
10. mengembalikan penganiayaan, taubat, tidak kembali pada perbuatan dosa.

Sangatlah beruntung sebagai umat Nabi Muhammad SAW itu, secara fisik kita kecil-kecil dibandingkan umat Nabi Adam As atau Nabi Musa As, namun banyak kesempatan berbuat baik dan kebaikan yang dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Ajaran – ajaran Nabi itu diteruskan oleh para sahabat-sahabatnya, pewaris ilmu beliau hingga sampai pada diri kita ini. Alhamdulillah.

Dan sungguh sangat beruntung kita sebagai muslim dan muslimat, mempunyai Guru-guru yang baik dalam menjabarkan kebaikan-kebaikan seperti beliau Syaikh Imam Ghozali dll, semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita pribadi dan dosa-dosa mereka. Amin.