Cinta sejati dari hati yang bersih tanpa pamrih dalam mengabdi untuk bahagia lahir batin. Karena kasih sayang ibu yang sejati, jadilah lahir sang jabang bayi mungil dan penuh harapan di masa depan yang mulia. Perpaduan dari kejantanan dan kelembutan menghasilkan kehidupan baru di alam semsta ini.
“Hidup yang berarti memberi kehidupan pada hidup itu sendiri” … Hidup itu ada cinta yang takkan berkurang sedikitpun, karena cinta adalah hidup itu jua. Perhatikan asal usul adanya kita manusia ini karena Cinta sejati Allah yang tanamkan pada Nabi Adam As kepada kekasihnya Bunda Siti Hawa, karena tanpa cinta sepi suasana yang ada.
Dengan cinta muncul kasih sayang sejati antara laki bini, pria wanita, jantan betina baik di dunia flora maupun fauna di alam semesta ini. Daya tarik positif dan negatif itulah yang akan menghasilkan karya yang indah nian untuk dinikmati sebagai wujud kasih sayang ini. Ketertarikan dalam hati itu merupakan karunia yang dianugerahkan Tuhan atas mahluk-Nya terhadap lawan jenis, demi kelangsungan species atau kelompok keturunannya. Tahapan dalam bercinta untuk species manusia sangatlah dipengaruhi oleh:
- Keluarga dalam hal ini, bisa suami / istri, orang tua atau orang ketiga, anak-anak dll.
- Lingkungan yang biasa dipergunakan berkumpul.
- Pendidikan atau ilmu pengetahuan yang dimiliki, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam tiga hal tersebut diatas mempunyai dasar yang sama yaitu cinta kasih. Dalam cinta kasih itulah muncul hukum timbal balik dalam kehidupan ini, yang pasti akan berusaha keras untuk memenuhi semua kekurangannya. Dalam usaha maju dan sukses itu selalu membutuhkan kelengkapan yang mana cinta dalam perjuang itu yang akan memenuhinya. Wahai para pemenuh cinta, penuhilah kekasihmu dalam kebaikan yang telah dibimbing-Nya untuk menjadi menuju sempurna yang diharapkan dalam hidup ini. Kekasih sejati itu selalu menyeimbangkan dalam segala kehidupan ini untuk mencari Ridho Illahi Robbi Izzati.
Pasangan sejati takkan pernah menjauh dari sisi yang dicintai lagi mencintai setiap saat. Duhai Kekasihku penuhilah hatiku dengan Cinta abadi-Mu. Pada-Mu ku berserah diri. Amin.
Haji Dwi Sugiarto 